Saturday, May 21, 2011

Air adalah Kebijakan

Kalau berbicara masalah kehidupan secara luas banyak warna rasa dan aroma yang akan menyelimuti secara bervariasi dari kalimat "kehidupan". Sering orang bilang .. berbuatlah bijak,  bersikaplah bijak, atau bahkan dalam Idiologi negara kita tercinta seperti " .... keadilan sosial bagi ... " adalah mengandung unsur kebijakan. 

Kebijakan kalau menurut filsafat Banyuwangi bernama Ki Rhanu kalau tidak salah kutipanya begini " belajarlah bijak jangan belajar baik, karena dalam kebijakan terkandung kebaikan,  kalau belajar  kebaikan masih terkandung harapan akan imbalan ... ".

Kalau saya "ngremesi" atau istilahnya mengkupas sepanjang pengetahuan saya mungkin artinya begini. : 
  • Kalau kita belajar berbuat bijak berarti dalam perbuatan masih ada unsur pertimbangan, masih melihat banyak sisi, bukan hanya satu sisi yang nantinya akan timbul suatu tindakan atau penilaian yang sangat tidak obyektif. Dalam arti dengan belajar berbuat bijak maka secara otomatis belajar menerima masukan dari orang lain, mendengarkan orang lain, menjaga perasaan orang lain yang nantinya merupakan bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan, belajar mengerti orang lain dalam arti  kita tidak hanya menuntut orang lain saja supaya mengerti akan kita, namun kita berupaya agar kita belajar bisa mengerti orang lain
  •  
  • Kalau kita belajar bijak berarti kita belajar berbicara dengan hati, hati adalah kebenaran, makanya orang sering bilang kalau bicaralah dengan hati jangan bicara dengan fikiran, artinya bicaralah dengan suatu ketulusan dan kesungguhan bukan berbicara dengan mengolah beberapa kata agar menjadi baik yang mempunyai tujuan untuk menyenangkan atau membuat suka. Kalau hal demikian terjadi mungkin yang ada cuman selalu pertanyaan yang didahului dengan  ... apa ada ... , misal apa ada untung buat saya, apa ada feedback buat karir saya, apa ada imbalan yang sesuai dengan saya, apa ada kelanggengan dengan posisi saya ..... banyak buntutnya ...
  •  
  • Belajar bijak bukan berarti menandakan kelemahan orang dalam berprinsip. Justru akan menimbulkan simpati, empati, disegani dan mungkin akan bisa menjadi panutan, karena dengan memiliki hal tersebut berarti orang tersebut bisa di sebut "Pengasuh" artinya tempat dimana orang membutuhkan saran, tempat dimana orang membutuhkan nasihat, tempat dimana orang akan menjadikan idola, tempat dimana orang akan menempatkan posisi pada kedudukan yang terhormat dalam skala pandangan tatanan masyaraka, gambaran yang akan muncul nantinya semacam pohon yang besar, tempat bersandar dimana orang dapat melepas lelah, melepaskan penat akan beban fikiran, tempat berteduh dari sengatan matahari .... semuanya yang ada hanya kedamaian, ketenangan dan semangat kala kita berdekatan 
Air adalah cerminan dari hati, air bisa bisa bergolak dan menimbulkan gelombang yang besar seperti tsunami, air bisa menimbulkan bencana. Begitu juga dengan hati ....
Air mana yang sangat kita sukai ..... pasti jawabannya adalah air bening yang menyejukkan ...., air yang dibuat mandi bisa menyegarkan,  yang mengalir yang menimbulkan keindahan dimata ... 

Dan hati yang kita sukai jawabanya adalah AIR ...... kehidupan yang kita sukai jawabannya adalah air 
Jadi tidak salah kalau saya berkata  ..... AIR adalah Kebijakan

Semoga saya bisa menjadi air   ----- orang pinggiran lagi menggerutu