Friday, May 13, 2016

POJOK KEHIDUPAN MALANG

Layang layang

Lama tidak mengisi diary kisah perjalanan saya, terasa geliat tuk menulis kembali, walau coretan mungkin tidal bermakna, tetapi sebagai rangkaian sepenggal kisah perjalanan saya yang perlu saya tuturkan least blog, semoga bisa menjadi warisan kenangan yang akan selalu Ada selama mbah google tidak merubah ToS-nya.

Dalam perjalanan pulang beli tiket Ada satu pemandangan yang lumrah dikota, bermain layang-layang dipinggir Jalan dekat jembatan. Tetapi rasa Tak nyaman saya rasakan, ketidakleluasaan terasa dalam bathin....keterbatasan tempat bermain.

Jaman dimana manusia sudah lebih sering bersosialisasi dengan teknologi, kurang bersosialisasi dengan alam secara otomatis mencipta ketidakseimbangan dalam berpola pikir, etika, social integration.. Hal ini mungkin akan berpengaruh dengan pesan mbah dulu-dulu "Tepo Sliro", mungkin kata itu akan bergeser jauh dan makin jauh....

Dipojok Jalan aris munandar Ada Tempat Pengumpulan Sampah sementara, terlihat seorang kakek tua yang mendapat perlakuan tidak sopan Dari tukang sampah... Dengan memungut beberapa kerdus yang Ada pak tua tetap berusaha mengambil kerdus, plastik yang Ada dengan tidak menghiraukan perlakuan tukang sampah.....sebegitukah gambaran hidup.

Pedih, perih terasa dibatin.... yang Ada dalam hati berucap " Duh Gusti Kang Akaryo Jagad, semoga kerasnya hidup bisa aku jalani seperti sabarnya kakek tua memungut sampah....."

Hidup bukan pilihan, kalo boleh memilih tak akan ada penderitaan Dan kemiskinan yang menyayat.....tetapi hidup hanya perjalanan, lelah memang, Capek kaki dalam melangkah....tetapi butuh sabar untuk sampai tujuan.....

Hidup bisa menerima dan mensyukuri...kalau sekiranya beban perjalanan terlalu berat, istirahat sebentar agar tenaga pulih,  namun jangan terlalu lama sehingga rasa malas akan menjadi begal salam perjalanan.

Gusti haturnuwun pelajaran hidup hari ini, kuatkan hamba dalam menyusuri perjalanan hidup ini, bismillah....


No comments:

Post a Comment