Dalan perjalanan saya di Malang, banyak hal yang menjadi pelajaran berharga buat saya, mulai empati , simpatik, tepo sliro dan banyak istilah jawa yang sudah mulai terkikis pelan dan pasti, bergeser nilai moral dan adab kesopanan. Hal ini tidak bisa dipungkiri dari kondisi masyarakat yang dituntut serba cepat dari semua tatanan, baik tatanan Kota, tatanan pemerintahan, tatanan regulasi namun melupakan tatanan moral yang sudah dibentuk oleh leluhur jawa yang di akui adiluhung nilainya dari berbagai sisi.
Mungkin dan mulai terbukti ramalan joyoboyo bahwa " wong jowo ilang jowone". Dan itu sudah terlihat dari berbagai sudut kehidupan masyarakat.
Saya salah satu orang pinggiran dari sekian banyak orang pinggiran ada rasa resah, masihkah budaya dan etika jawa sing Njawani bisa bertahan.
Semoga kita bisa menjaga dan melestarikan etika jawa sing "Njawani"
----------
Orang pinggiran di Pojok Stasiun
Friday, May 13, 2016
SANTUN BERSIKAP Budaya Leluhur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment